Apakah Anda Mengikuti Emas? Mengawasi Cina – Berumur My ID
Saya kadang-kadang kembali melalui posting blog saya untuk melihat bagaimana prediksi saya membosankan setelah sekitar satu tahun. Ini bisa merendahkan, tetapi kadang-kadang Anda bisa melakukannya dengan benar. Saya akan menyerahkannya kepada orang lain untuk menggali yang saya lewatkan.
Pada Agustus 2013, The Wall Street Journal Online dan Asia Editions menerbitkan sebuah opini yang saya tulis tentang efek hard landing ekonomi China terhadap harga emas. Saya mendapatkan poin dasarnya dengan benar. Perekonomian China, pada kenyataannya, berada di tengah-tengah kehidupan yang layak yang sekarang terlihat seperti perkiraan pesimis pendaratan keras.
Sulit untuk memperhitungkan dengan pasti keadaan ekonomi China saat ini karena hanya sedikit analis yang sangat percaya pada angka-angka pemerintah. Saya menduga hanya sedikit pembuat kebijakan China yang sangat percaya pada mereka, mengingat insentif untuk menyembunyikan kegagalan dan membuat kesuksesan di seluruh ekonomi China dan birokrasi pemerintah. Kemungkinan besar, keadaan menjadi lebih buruk daripada yang dibiarkan.
Tapi apa yang kita ketahui sekarang sudah cukup buruk. Seri devaluasi Renminbi tahun lalu dan turunnya permintaan China untuk komoditas dan impor lainnya berkontribusi besar pada ketakutan yang melanda pasar dunia selama lima minggu pertama tahun 2016.
Seperti yang saya perkirakan, permintaan emas di China meningkat karena ketidakpastian ekonomi yang dihadapi China. Misalnya, karena ekonomi memburuk pada kuartal keempat tahun 2016, permintaan China untuk investasi emas batangan dan koin melonjak 25% selama 4Q 2014.
Tapi saya merindukan sejauh mana gejolak ekonomi China akan mengguncang pasar global, meningkatkan permintaan emas di seluruh dunia, tidak hanya di China, dan sejak 1 Januari, mendorong harga emas naik sebesar $150 per ons.
China adalah pasar emas terbesar di dunia dan ekonomi terbesar kedua. Kelas menengah Cina adalah yang tumbuh paling cepat di dunia, dengan keterikatan budaya yang kuat dengan emas. Bank sentral China memiliki cadangan devisa terbesar di dunia, lebih besar dari gabungan Jepang, Eropa, Arab Saudi, dan Swiss, dan 30 kali lebih besar dari cadangan AS. Ini penting karena bank sentral China memiliki nafsu makan yang besar terhadap emas.
Jika Anda mengikuti emas, ia harus mengawasi China.
Itu WSJ artikel berada di belakang paywall, tetapi versi yang sedikit lebih panjang dapat ditemukan di sini.
Philip N. Diehl adalah Presiden US Money Reserve, Inc., mantan kepala staf Departemen Keuangan AS, dan Direktur ke-35 US Mint. Pandangan yang diungkapkan di blognya adalah dari penulis, dan belum tentu dari perusahaan.